Bertelurnya murai batu adalah hal yang paling di tunggu oleh para peternak, apalagi jika baru saja memulai di bisnis penangkaran murai batu. Pasti sangat senang sekali jika indukan MB sudah bertelur.
Hal ini juga pernah saya rasakan dulu saat baru saja mulai menangkar murai batu. Sampai saya tidak bisa tidur karena saking senangnya dan serasa tidak percaya kalau indukan MB saya sudah bertelur.
Namun ada satu hal yang paling mengecewakan saat ternak murai batu, yaitu telur MB tidak menetas (kosong) alias infertil. Jika dibiarkan dan tidak segera mengambil tindakan, masalah ini bisa terulang lagi di periode pengeraman berikutnya.
Lalu apa sih penyebab telur MB gagal menetas dan bagaimana solusi yang paling tepat mengatasi masalah ini?
Ciri Telur Murai Tidak Menetas
Sebelum anda memvonis bahwa telur murai anda gagal menetas, pastikan dulu bahwa dugaan anda itu benar. Berikut adalah pertanda bahwa telur MB akan gagal menetas.
- Sudah mengeram selama 21 hari namun tidak kunjung menetas.
- Lebih dari 15 hari dan telur dibuang oleh indukan
- Cek menggunakan senter dan lihat isinya (hanya untuk telur diatas 16 hari namun tidak menetas)
Penyebab telur murai tidak menetas
1. Kualiatas telur yang buruk
Kualitas telur yang dihasilkan oleh indukan murai tentu sangat mempengaruhi presentase penetasannya. Telur yang bagus (sehat) akan terus berkembang saat dierami oleh indukan. Semakin hari embrio (calon anakan) akan terus tumbuh dan akhirnya bisa bergerak dan menetas.
2. Kondisi cuaca yang ekstrim
Tujuan utama indukan MB mengerami telur adalah menjaga suhu telur dalam keadaan hangat. Jika terlalu panas maupun terlalu dingin, dapat dipastikan bahwa presentase penetasan telur MB akan semakin sedikit.
3. Indukan kurang nyaman di dalam kandang
Faktor kenyamanan sangatlah penting bagi indukan murai. Banyak hal yang membuat indukan MB tidak nyaman saat mengerami, diantaranya sering ditengok pemilik, lingkungan terlalu ramai, terdapat hewan predator berkeliaran, dan lain sebagainya.
4. Pakan yang kurang bergizi
Saat masa kawin, MB sangat membutuhkan asupan nutrisi yang tinggi. Hal ini bertujuan agar hasil reproduksi indukan bisa bagus, sehingga bisa mengeluarkan telur yang berkualitas.
5. Indukan terlalu muda
Usia indukan Mb yang paling tepat adalah 2x mabung untuk betina, dan 3x mabung untuk pejantan. Secara teori, hal ini tidak terlalu berpengaruh dengan kualiatas telur yang dihasilkan. Namun dalam kenyataan dilapangan, banyak rekan saya yang mengalami gagal netas jika menggunakan indukan yang terlalu muda.
6. Pejantan overbirahi
Masalah ini terlihat sangat sepele, namun sebenarnya sangat mengganggu proses pengeraman. Saat OB, indukan jantan akan sibuk menganggu si betina karena ingin minta kawin. Hal ini juga membuat betina merasa kurang nyaman saat mengeram.
7. Posisi sarang yang kurang tepat
Penempatan sarang juga mempengaruhi faktor keberhasilan dalam ternak murai. Penempatan sarang yang membuat indukan kurang nyaman pasti akan mempengaruhi presentase penetasan telur MB tersebut.
Mengatasi telur MB yang gagal menetas
- Pilih indukan murai yang usianya sudah matang, antara 2-3x mabung.
- Berikan makanan yang tinggi nutrisi saat masa kawin indukan, hal ini bertujuan agar indukan sehat dan organ reproduksinya bagus. Anda bisa memberi makanan bervariasi, misal kroto, jangkrik, dan ulat kandang.
- Selain itu, berikan juga multivitamin dan mineral untuk meningkatkan kualitas telur yang akan dihasilkan.
- Jaga kenyamanan kedua indukan, seperti tidak sering ditengok maupun kondisi yang tidak terlalu ramai.
- Berikan cepuk keramba untuk menjaga kesetabilan birahi indukan jantan.
- Pastikan tempat sarang strategis dan membuat indukan menjadi nyaman.
Itulah penyebab dan cara mengatasi telur murai yang tidak menetas versi pengalaman saya. Jika ada tambahan dari rekan-rekan silahkan tulis saja di kolom komentar ya.
Semoga bermanfaat untuk dijadikan sebagai referensi anda semua khusus nya untuk peternak MB pemula yang baru saja memulai bisnis ini.
Assalamu alaikum wr wb. Perkenalkan Sy, Syamsuddin dr Makassar. Bisa kominikasi lewat WA Mas?