Sebagai peternak burung, memiliki penghasilan lain seperti usaha ternak kroto merupakan hal yang sangat menguntungkan. Ditambah lagi stok kroto di alam liar juga semakin sedikit. Hal ini menjadikan peluang yang sangat lebar untuk menjadi ladang bisnis.
Mengingat penghasilan dari kroto cukup menggiurkan, anda juga perlu tahu berapa perhitungan modal dan omset ternak kroto setiap bulannya. Hal ini sangat penting untuk dilakukan bahkan sebelum anda memulai usaha ternak kroto rumahan.
Membuat perhitungan omset dan modal ternak kroto dilakukan untuk membuat perkiraan berapa banyak modal, keuntungan, dan perhitungan kira – kira kerugian yang bisa saja anda semua alami.
Dengan begitu, anda bisa bersiap – siap baik untuk mengumpulkan modal ataupun bersiap bila ternyata omset ternak kroto tidak sesuai perkiraan. Nah, untuk anda yang belum paham, berikut ini adalah omset dan modal ternak kroto serta prospek ke depannya.
Perhitungan Modal Ternak Kroto Rumahan
Banyaknya modal ternak kroto tentunya tergantung anda yang ingin membuat usahanya. Jika ingin ternak rumahan atau kecil – kecilan sebagai usaha sampingan, maka modal yang dikeluarkan lebih kecil.
Sedangkan usaha ternak kroto yang besar tentunya membutuhkan modal yang lebih besar pula. Tetapi keuntungan yang akan anda dapatkan tentu akan semakin besar juga.
Biasanya, modal usaha ternak kroto berupa biaya pembuatan rak kayu atau paralon, media berupa toples, bambu, galon air atau triplek, biaya untuk membeli bibit kroto, dan biaya harian seperti pakan dan lain – lain.
Untuk perhitungan lengkapnya adalah seperti di bawah ini.
- Biaya Pembuatan 1 Rak Kayu Rp.250.000, dan minimal anda membuat 3 buah rak seharga total Rp.750.000,-
- Biaya pembelian 1 buat toples plastik sekitar Rp.3.000, jika anda ingin membuat 100 media maka total biayanya adalah Rp.300.000,-
- Biaya satu bibit kroto biasanya dijual Rp.30.000 per toples, artinya untuk 100 media anda perlu mengeluarkan Rp.3.000.000,-. Tetapi penjua bibit biasanya langsung menyertakan toples, sehingga anda bisa mengurangi biaya untuk media
- Untuk biaya pakan, biasanya menyesuaikan dengan daerah masing – masing. Biasanya biaya pakan yang dikeluarkan perbulan sekitar Rp.300.000 hingga Rp.600.000 tergantung harga gula dan banyaknya kroto yang diternakan
Jika semua biayanya dijumlahkan, maka total modal ternak kroto yang perlu anda semua siapkan adalah Rp.4.050.000,- serta biaya bulanan sebesar Rp.300.000 hingga Rp.600.000,-
Perhitungan ini adalah untuk modal usaha ternak kroto rumahan saja. Bila anda ingin membuat ternak dengan skala yang lebih besar dan jumlah kroto yang lebih banyak, tentu biayanya bisa lebih besar pula nantinya.
Mengapa Harus Bisnis Ternak Kroto?
Dari dulu hingga kini, harga kroto terus stabil. Tidak pernah turun hingga merosot maupun naik hingga melonjak tinggi.
Harga kroto 2019 masih di angka Rp.150.000 hingga Rp.200.000 per Kg. Harga ini juga dipercaya akan terus bertahan bahkan naik selama 3 hingga 5 tahun ke depan bila tidak ada factor – factor yang merubah harga pasaran.
Omset Ternak Kroto Perbulan dan Pertahun
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, omset ternak kroto sangat menggiurkan bahkan untuk ternak rumahan atau kecil – kecilan. Dengan modal seperti di atas, anda bisa menghasilkan setidaknya 15 Kg per bulan.
Jika modal yang dikeluarkan sebesar Rp.4.050.000,- dan keuntungan per bulan sekitar Rp.3.000.000 (15kg x Rp.200.000), maka anda akan langsung mendapatkan keuntungan murni di bulan ke dua.
Penghasilan tiap bulannya juga bisa terus meningkat bila semut yang anda ternak menghasilkan bibit – bibit baru. Setidaknya dalam 2 hari anda bisa memproduksi 1 Kg kroto.
Dengan semua perhitungan ini, artinya anda bisa mendapatkan omzet sekitar Rp.80.000.000,- per tahunnya. Omzet yang sangat besar untuk usaha bermodal kecil.
Prospek Usaha Ternak Kroto
Hingga saat ini dan 5 tahun ke depan, prospek usaha tenak kroto masih cerah dalam artian masih menjanjikan. Harganya diperkirakan terus stabil bahkan ada kemungkinan akan meningkat karena kebutuhan yang semakin banyak.
Tetapi, prospek ternak kroto lebih bagus di daerah pinggir kota atau pedesaan. Sebab jika di tengah kota metropolitan, jarang ada penghobi burung kicau maupun hewan – hewan yang membutuhkan kroto.
Jadi seperti itulah pembahasan mengenai modal dan omzet ternak kroto serta prospek ke depannya. Jika ditekuni, kroto bisa menjadi usaha sampingan yang sangat menjanjikan.