5 Tips Ampuh Merawat Ekor Murai Batu Agar Tidak Rusak

Merawat ekor murai batu merupakan salah satu bagian utama dan terpenting dalam perawatan harian selain dari melatih kicauannya. Sebab burung ekor burung murai yang panjang dan cantik ini bisa mudah rusak, kotor, dan patah bila tidak dirawat dengan baik oleh Anda sebagai pemiliknya.

 

Memang selain kicauan, tubuh dan bulu ekornya juga menjadi salah satu daya tarik utama dari burung murai batu. Sebab meskipun punya ukuran badan yang kecil, namun murai punya ekor panjang dan jarang ditemui di jenis – jenis burung lainnya.

 

Oleh karena itu, merawat ekor burung murai batu agar tidak rusak menjadi hal yang wajib dilakukan oleh tiap pemilik burung ini. Tapi bagaimana caranya?

 

Cara Merawat Ekor Murai Batu

Pada umumnya, panjang ekor murai yang dirawat dengan baik bisa mencapai 30 cm hingga 40 cm. Namun hal ini hanya bisa terjadi bila sangkarnya mendukung hingga murai bisa menumbuhkan pulu ekor sepanjang itu.

 

Maksud dari sangkar yang mendukung di sini adalah dari segi ukuran maupun bahan pembuatnya. Tentunya ekor murai tidak akan bisa panjang bila ia hidup di sangkar yang sempit dan tidak nyaman.

 

Nah untuk lebih lengkapnya lagi, langsung saja kita bahas tentang cara merawat ekor murai batu agar tidak rusak dan bisa tumbuh panjang.

1. Pilih Sangkar Yang Meninggi

Seperti yang dikatakan tadi, dengan ekor murai yang panjangnya hingga 40 cm, Anda membutuhkan sangkar yang ukurannya meninggi. Dengan begitu, tangkringan bisa ditempatkan sedikit lebih tinggi agar ekor burung tidak menyentuh lantai sangkar.

Ranting untuk tangkringan pun usahakan menggunakan ranting dari kayu asem atau sonokeling. Karena kedua jenis kayu tersebut menjadi salah satu tempat murai liar bertengger di habitat aslinya.

 

2. Lapisi Pinggir Tangkringan dengan Karet

Burung murai batu juga suka bertengger sambil tidur dengan menyandarkan tubuhkan ke pinggir jeruji sangkar. Hal ini mungkin terlihat normal untuk burung lain. Tapi untuk murai batu, kebiasaan ini bisa merusak ekornya yang akan terus bergesekan dengan jeruji sangkar.

Oleh karena itu, lapisi pinggiran tangkringan dengan karet agar murai tidak mau bertengger di pinggir yang dekat jeruji sangkar.

 

3. Lapisi Lantai Sangkar dengan Karpet Tipis

Berikutnya, Anda juga perlu melapisi lantai sangkar murai dengan karpet tipis sekali pakai agar bulunya tidak rusak. Sebab bila tidak dilapisi, ekor murai akan masuk ke sela – sela lantai sangkar dan bergesekan langsung dengan besinya.

Usahakan untuk mencari karpet yang murah dan mudah dibersihkan. Sehingga nantinya Anda bisa membersihkan sangkar murai dengan mengambil karpet yang sudah kotor dan menggantinya dengan yang baru. Kemudian karpet yang kotor bisa dipersihkan untuk digunakan kembali.

 

4. Hindari Hal – Hal yang Bisa Membuat Murai Overbirahi

Ketika murai batu overbirahi, ia akan mencabuti bulu di tubuhnya. Termasuk juga bulu ekor yang sudah panjang dan terawat.

Oleh karena itu, hindari memberikan pakan pemicu birahi dan EF terlalu banyak. Hal ini agar kondisi birahi murai bisa tetap stabil baik ketika dilatih kicauannya maupun di waktu – waktu santai ketika tidak sedang dimaster.

 

5. Rutin Dijemur

Cara merawat ekor burung murai yang terakhir adalah dengan rutin menjemur di bawah sinar mata hari. Sehingga kuman di dalam tubuh dan ekornya akan mati dan tidak merusak bulunya.

Selain itu, Anda juga bisa menyemprot murai dengan air rebusan 7 daun sirih yang sudah diinginkan ke bagian ekornya. Ramuan ini bisa memperkuat ekor murai agar tidak mudah patah.

 

Itulah dia tips merawat ekor murai batu agar tidak rusak dan mudah patah. Pastikan Anda punya sangkar yang cukup luas untuk murai agar ia bisa menumbuhkan ekor yang panjang.

Leave a Comment