Ketahui 3 Ciri Kotoran Murai Batu yang Sehat untuk Pantau Kondisi Si Petarung

Pada dasarnya saat burung mengalami masalah kesehatan bisa diketahui dari perubahan fisik atau perilaku yang tidak biasa. Begitu juga saat Murai Batu para kicau mania yang mengalami gangguan kesehatan. Namun tahukah bahwa selain melalui perubahan fisik atau perilaku, ternyata pehobi juga bisa mengetahui kondisi si petarung dengan memahami seperti apa ciri kotoran Murai Batu yang sehat.

Identifikasi kotoran burung Murai Batu umumnya digunakan untuk mengetahui apakah pakan yang telah diberikan sudah sesuai. Jika pakan yang diberikan cocok dan sesuai, maka tidak akan berdampak signifikan pada kotoran si petarung. Ini juga kerap digunakan untuk mengetahui apakah Murai Batu sedang mengalami gangguan pencernaan atau tidak.

Sebenarnya secara spesifik agak sedikit sulit untuk mengetahui seperti apa kotoran Murai Batu yang sehat. Meski demikian para kicau mania yang memiliki Murai ini bisa mengetahui beberapa tanda kotoran si petarung yang sehat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tanda kotoran yang sehat.

Ciri Kotoran Murai Batu yang Sehat

  • Tidak Putih Berlendir

Salah satu ciri yang bisa dilihat untuk mengetahui kotoran Murai Batu sehat atau tidak adalah dari bentuknya. Jika kotoran yang dikeluarkan cenderung putih berlendir seperti dominan mengandung air, maka bisa jadi Murai Batu sedang bermasalah. Perlu diketahui bahwa ini juga menjadi pertanda bahwa si petarung sedang terkena penyakit Tetelo.

Tetelo adalah penyakit yang menyerang pencernaan Murai Batu. Selain itu juga menyerang pencernaan dan bagian saraf yang disebabkan oleh virus Newcastle Disease. Virus ini dapat menular melalui udara. Bahkan makanan dan minuman Murai Batu bisa terkontaminasi.

Salah satu gejala yang muncul adalah nafsu makan Murai Batu menurun. Selain itu kotoran yang dikeluarkan juga cenderung berair dan berlendir. Namun penyakit ini bisa diantisipasi dengan sering membersihkan sangkar Murai Batu serta memberikan makanan dan yang bersih.

  • Kotoran Tidak Berbusa

Tanda kotoran Murai Batu yang sehat selanjutnya adalah tidak berbusa. Normalnya semua jenis burung yang tidak memiliki masalah pencernaan tidak akan menghasilkan kotoran yang mengkhawatirkan. Jika kotoran yang dikeluarkan relatif berbusa, maka ada masalah pada bagian pencernaannya.

Biasanya kotoran yang berbusa menjadi penanda bahwa Murai Batu mengalami masalah cacingan. Masalah ini akan membuat si petarung menjadi lemah dan berat badannya turun. 

Namun tenang. Pemilik bisa mengatasi masalah ini dengan memberikan obat cacing dengan dosis yang sesuai. Selain itu penting juga untuk selalu menjaga kesehatan tempat tinggal Murai Batu serta memberinya makanan yang sehat dan bersih.

  • Tidak Mengeluarkan Kotoran yang Keras

Para kicau mania harus memastikan untuk selalu memberikan nutrisi yang cukup serta makanan yang steril untuk Murai Batu. Pasalnya jika tidak demikian, Murai Batu sangat berpotensi terkena penyakit Berak Kapur.

Berak Kapur adalah penyakit gangguan pencernaan yang membuat Murai Batu mengeluarkan kotoran berwarna putih seperti kapur dan bertekstur keras. Umumnya kotoran Murai Batu yang sehat tidak berbau, tidak berwarna putih, tidak terlalu keras, dan tidak encer. Jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan kematian si petarung. 

Jika hal ini terjadi, segera suplai Murai Batu dengan nutrisi tambahan serta multivitamin. Namun jika semakin parah, bisa pergi ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Itulah beberapa ciri kotoran Murai Batu yang sehat. Kicau mania perlu mengetahui ciri – ciri tersebut agar dapat mengidentifikasi apakah peliharaan sedang mengalami masalah pencernaan atau tidak. Dengan mengetahui ketiga ciri di atas, pehobi Murai Batu bisa menjaga dan mengantisipasi peliharaan dari penyakit yang membahayakan.

Leave a Comment