Salah satu pengetahuan terpenting sebelum memulai usaha ternak kroto rumahan adalah mengetahui cara panen kroto dengan baik. Sebab jika dilakukan secara asal, kualitas kroto bisa rusak dan tangan anda bisa luka digigiti oleh semut.
Seperti yang kita ketahui, semut rangrang yang menghasilkan kroto terkenal akan gigitannya yang sakit dan membekas. Tak heran, semut ini disebutnya dengan semut api.
Hal ini juga menjadi salah satu kendala ternak kroto yang dialami oleh peternak pemula. Tetapi, mengapa para peternak yang sudah lama bisa memanen kroto tanpa merasa sakit atau perih ditangannya? Apakah mereka sudah kebal?
Jawabannya adalah karena mereka menggunakan cara khusus yang lebih aman dan tidak melukai tangan kita maupun semut dan kroto yang dipanen.
Nah untuk lebih jelasnya, berikut ini pembahasan mengenai cara panen kroto dan bagaimana cara mempertahankan kualitas kroto agar tidak rusak.
Cara Panen Kroto Dengan Benar
Sebelum memulai langkah panen kroto, anda semua perlu menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Di antaranya :
- Sarung tangan berbahan plastik atau karet yang rapat dengan tangan
- 2 Buah ember
- Tepung kanji
- Sepatu
Untuk sepatu, anda bisa menggunakan sepatu jenis apapun. Tetapi diutamakan sepatu bot atau sepatu yang tertutup agar semut tidak masuk dan menggigit kaki.
Jika semua sudah siap, ikuti semua langkah panen kroto yang ada di bawah ini.
- Pakai sarung tangan dan sepatu yang sudah disiapkan, kemudian balurkan tepung kanji di tangan, sepatu, dan permukaan dalam ember
- Ambil media ternak kroto yang anda gunakan seperti toples atau media botol aqua
- Kemudian, buka tutup media dan tuangkan semua isinya ke ember yang pertama
- Semut – semut akan ikut tertuang bersama kroto dan bercampur dalam satu ember
- Oleh karena itu, goyang – goyangkan ember hingga semut terpisah dari kroto dan tuangkan semut ke ember ke dua secara perlahan
- Ulangi langkah ii beberapa kali hingga kroto bersih dari semut
Tips Agar Kualitas Kroto Tidak Rusak Saat Dipanen
Ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh para peternak kroto pemula ketika memanen hasil ternakannya. Sehingga membuat kualitas kroto menjadi buruk dan harga kroto hasilnya menjadi turun.
Salah satunya adalah menaruh telur semut di bawah sinar matahari atau diruangan yang bersuhu tinggi. Hal ini bisa menyebabkan kroto pada kering dan mati di dalam ember setelah panen. Dan biasanya jarang ada yang mau membeli kroto dalam kondisi mati.
Oleh karena itu, usahakan untuk menempatkan hasil panen di ruang yang sejuk, bersirkulasi baik, dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Waktu Tepat Memanen Kroto
Sebenarnya tidak ada perhitungan khusus berapa hari kita bisa memanen kroto. Tetapi biasanya panen dilakukan sekitar 2 minggu sekali atau ketika media ternak sudah dipenuhi telur berwarna putih di dalamnya.
Tetapi jika ini bulan pertama anda ternak kroto, sebaiknya menunggu saja hingga bulan berikutnya. Boleh dipanen, tetapi hasil panen kroto di simpan lagi di media yang berbeda.
Dengan begitu, hasil panen yang berikutnya dan seterusnya akan lebih banyak dan omset yang didapatkan akan lebih banyak pula.
Apa Yang Perlu Dilakukan Setelah Panen?
Setelah panen, tentunya kroto dijual ke pengepul atau kios – kios burung yang sudah berlangganan. Tetapi, apa yang perlu dilakukan pada sisa semut yang ada di ember ke dua?
Anda bisa menempatkan kembali sisa kroto di media berikutnya agar mereka bisa kembali produksi. Selain itu, biasanya ada sisa – sisa telur di bagian tutup toples atau media yang tertinggal.
Sisa telur ini anda diamkan saja sebab bisa menjadi awal koloni semut yang baru dan menghasilkan telur yang tidak kalah banyak.
Itulah pembahasan mengenai cara panen kroto dari awal agar tidak digigit dan kualitasnya tetap terjaga. Pahami dulu semua langkah – langkahnya sebelum mempraktekan secara langsung.