Kacer anda suka nebok? terutama saat tampil dalam lomba, dan lebih enjoy di dasar sangkar? Coba deh terapi ranjau bola yang diperkenalkan dan dicoba Om Kicaumania asal Kotagede, Jogja, ini dikenal sebagai salah seorang pemandu dan pengorbit kacer jawara. Bahan yang digunakan sederhana saja. Masukkan beberapa bola warna-warni hingga memenuhi bagian dasar sangkar. Bola warna-warni ini biasa kita jumpai dalam permainan anak-anak bernama kolam bola.
kacer. Dijamin neboknya sembuh
Terapi ini hanya dianjurkan untuk kacer yang sering turun tangkringan, dan menghabiskan sebagian besar waktunya di dasar sangkar. Burung dengan tabiat seperti ini biasanya macet bunyi, atau paling tidak malas berkicau.
Setelah bagian dasar sangkar tertutup oleh “ranjau bola” tersebut, silakan mengamati aktivitas kacer di dalam sangkar. Burung yang menjalani terapi ini pasti akan kena jebakan. Ketika turun dari tangkringan ke dasar sangkar, ia pasti akan terpeleset dan terjerembab dalam kolam bola.
Secara naluri, burung akan berjuang melepaskan dirinya dari jebakan, kemudian terbang kembali ke tangkringan, atau bisa juga ke jeruji sangkar. Suatu ketika, burung akan kembali mencoba turun ke dasar sangkar, dan akan mengalami jebakan kedua.
Nah, burung pun punya memori atau menyimpan suatu peristiwa, dalam hal ini terjerembab di dasar sangkar, yang lama-lama akan membuatnya trauma. Melalu terapi inilah, burung akan menjadi lebih sering duduk di tangkringan.
Terapi ranjau bola :
Bola-bola diletakkan di dasar sangkar menjadi “ranjau bola” yang efektif mengatasi kacer yang sering turun tangkringan.
Solusi mengatasi macet bunyi
Terdiri atas multivitamin dan multimineral cair yang dilengkapi dengan suplemen lain yang lengkap dan seimbang, termasuk bahan aktif yang diracik khusus untuk membuat burung fit dan mau berkicau serta menstabilkan performa burung. Berikut teknis penggunaannya :
Jika kacer sudah terbiasa dipegang, teteskan BST (cukup 2-3 tetes) ke paruh burung, selama 5-10 hari sampai terlihat adanya peningkatan performa suara. Bisa juga dispetkan ke dalam jangkrik, lalu diberikan kepada burung.
Jika pemberian belum memberikan hasil memuaskan, karena tingkat gangguan burung tidak selalu sama, terapi BST bisa diulang 1 minggu berikutnya dengan dosis yang sama.
Apabila burung sudah mulai rajin bersuara, hentikan pemakaian BST dan Anda masuk ke perawatan harian, seperti yang dijalankan selama ini. Untuk mengetahui perawatan / setelan harian burung kacer, silakan baca kembali arsipnya di Halaman Burung Kacer.
Selain itu, jika Anda mengamati burung sudah tidak mau lagi turun ke sangkar dalam waktu lama, itu menunjukkan keberhasilan terapi ranjau bola. Saat itulah Anda bisa mengeluarkan bola-bola, sambil terus memantau perkembangan burung kacer.
Sekadar tambahan, terapi ranjau bola juga diterapkan Om Kaboel terhadap salah satu kacer andalannya, Raja Tega, yang kerap menjuarai lomba maupun latber.
Untuk perawatan harian, Om Kabel mengingatkan agar penjemuran tidak perlu terlalu lama. “Sekitar 30 menit saja. Kacer itu aslinya tidak kuat dijemur lama. Namun banyak orang keliru merawat kacernya dengan cara menjemurnya terlalu lama,” ujarnya kepada Tabloid Agrobur.
Ia pun jarang menggenjot Raja Tega dengan extra fooding (EF) secara berlebihan, terutama jangkrik. Setiap pagi, jagoannya hanya diberi 3 ekor. Porsi yang sama diberikannya pada sore hari.
Khusus sehari menjelang lomba, porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 5-5, ditambah 1 ekor ulat hongkong putih, dan kroto secukupnya.
NB: Tips ini juga bisa diterapkan untuk murai batu, cendet, dan burung kicauan lainnya yang sering turun tangkringan.
Sekian tips jitu dari kami semoga sukses!