Cara menjemur Murai Batu yang benar merupakan salah satu bagian penting dalam merawat si petarung. Alasan utama mengapa Murai perlu dilakukan penjemuran adalah untuk menjaga agar kondisinya tetap fit. Selain itu, beberapa sumber menyebutkan penjemuran ini sebagai upaya meningkatkan sifat petarung Murai agar lebih tangguh saat di gantangan.
Manfaat menjemur Murai Batu sendiri tidak terlepas dari perawatan, khususnya pada perawatan fisik. Saat terpapar sinar matahari, tubuh Murai akan mendapatkan asupan vitamin D3. Ini tidak hanya menjaga kesehatan tubuh saja, melainkan juga menjaga bulunya agar tetap indah dan tidak berjamur.
Saat proses penjemuran, Murai Batu juga akan terkena angin sehingga mereka akan merasa nyaman. Kondisi nyaman ini dapat membantu meminimalisir stress si petarung secara signifikan.
Meskipun terlihat mudah, namun faktanya masih banyak kicau mania yang belum mengetahui bagaimana teknik menjemur Murai Batu yang tepat. Pasalnya jika hanya dijemur secara sembarangan, berdampak buruk bahkan hingga menyebabkan kematian karena dehidrasi.
5 Cara Menjemur Murai Batu yang Benar
Perlu diketahui bahwa menjemur Murai Batu sendiri bukan hanya sekedar memperhatikan durasi penjemuran saja. Melainkan juga harus memperhatikan beberapa hal, terutama yang berkaitan dengan kondisi Murai. Untuk lebih mudah dalam memahaminya, berikut adalah cara menjemur Murai Batu yang Benar,
Pahami Karakter atau Kemauan Murai Batu
Penting bagi kicau mania untuk mengikuti karakter dari Murai Batu selama proses penjemuran. Penjemuran Murai bisa berbeda – beda waktunya baik pagi, siang, atau sore. Untuk mengetahui kemauan si petarung, kicau mania bisa mencoba menjemurnya di tiga waktu tersebut. Lihat manakah yang membuat Murai merasa nyaman.
Selain itu, perhatikan juga kemampuan Murai saat terkena sinar matahari. Jika dalam beberapa menit sudah menunjukkan ketidaknyamanan, maka itu menjadi durasi yang mampu ditolerir oleh tubuh Murai.
Jangan Paksa Menjemur Saat Terik
Cara menjemur Murai Batu yang benar selanjutnya adalah jangan memaksa menjemurnya saat matahari terik. Sebab sinar matahari yang terik berpotensi membuat si petarung dehidrasi. Jika kecolongan, maka dapat menyebabkan Murai lemas dan mati.
Perhatikan Cuaca
Selain kondisi tubuh, kicau mania juga harus memperhatikan cuaca sebelum penjemuran. Bisa saja cuaca sedang kurang baik meskipun terlihat ada sinar matahari. Untuk memastikan hal tersebut, tipsnya adalah kicau mania harus standby selama penjemuran sehingga saat cuaca mendung dan mulai hujan, Murai bisa segera dimasukkan.
Jangan Menjemur Terlalu Lama Ketika Over Birahi
Kicau mania juga sangat disarankan untuk tidak menjemur Murai Batu yang sedang over birahi terlalu lama. Sebab saat over birahi, Murai cenderung berperilaku lebih agresif. Bahkan mereka kerap menabrakkan tubuhnya ke sangkar yang membuat kesehatannya terganggu. Sebaliknya, saat sedang kurang birahi, kicau mania bisa menjemurnya dengan durasi yang lebih lama.
Hindari Pantulan Cahaya
Cermin atau kaca yang dapat memantulkan cahaya ke arah Murai Batu juga perlu untuk dihindari. Ini merupakan hal yang harus diperhatikan saat menerapkan cara menjemur Murai Batu yang benar. Sebab pantulan cahaya dapat menyebabkan mata Murai katarak jika mengenainya.
Selain itu, jangan terburu – buru untuk memasukkan Murai setelah proses penjemuran. Biarkan mata Murai beradaptasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam ruangan.
Kicau mania yang baru memiliki Murai bisa mengikuti cara menjemur Murai Batu yang benar di atas. Temukan pola penjemuran yang sesuai dengan kondisi Murai agar proses perawatannya menjadi lebih optimal.