Siapapun pasti tidak ada yang menginginkan Murai Batu milik mereka bersuara monoton. Kicauan yang diperdengarkan itu-itu saja (berulang-ulang) dan tidak ada variasi kicauan yang lain. Untuk burung kicauan sekaliber Murai Batu, hal itu bisa mengurangi reputasinya sebagai burung kicauan nomor satu Indonesia.
Padahal variasi kicauan menjadi unsur yang sangat penting. Apalagi ketika dibawa ke arena lomba, maka variasi kicauan dan karakter kicauannya menjadi salah satu unsur penilaian mutlak bagi para juri untuk menentukan siapa yang layak menjadi juara. Sebenarnya dalam permasalahan ini, yang lebih mengetahui mengapa Murai Batu mereka bersuara monoton adalah pemilik itu sendiri. Apakah memang Murai Batunya kekurangan isian suara kicauan, ataukah permasalahannya terletak pada Mental Murai Batu yang belum mumpuni untuk dibawa ke arena lomba. Biasanya memang dua faktor ini yang sering terjadi.
Beberapa penghobi sering memaksakan Murai Batu mereka untuk mencoba keberuntungan di arena lomba, meskipun dari segi suara kicuan ataupun mental masih perlu dilatih. Alih-alih memenangkan lomba, efek sampingnya malah yang ada Murai Batu akan strees dan mandek bergacor seperti semula.
Salah satu member di forum kicaumania.or.id bernama Dendoony memberikan tips perawatan atau latihan dalam mengatasi Murai Batu bersuara monoton. Kala itu Murai Batu miliknya dibawa ke arena lomba, padahal sebelumnya Murai Batu ini selalu saja mengeluarkan suara kicauan yang ngeban-ngeban (nada rendah atau tinggi tapi berulang-ulang dengan kicauan yang sama) dengan kata lain bersuara Monoton.
Tanpa disangka Murai Batu miliknya bisa tampil impresif, semua suara isian dikeluarkannya menyambung terus tanpa jeda sampai akhir. Waktu pengumuman, Murai Batunya pun memperoleh juara 1. Menurutnya, sekalipun Murai Batu bersuara monoton dan dipandang sebelah mata bukan berarti tidak dapat menjadikannya sebagai burung juara. Kuncinya terletak pada ketelatenan dalam merawat dan mau mempelajari karakter Murai Batu tersebut.
Mengatasi Muraibatu hanya bersuara monoton tidak bongkar isian.
Latihan atau perawatan yang dilakukan Om Dendoony mencetak Murai Batu juara dari yang awalnya bersuara monoton adalah sebagai berikut, dan latihan ini bisa juga anda jadikan referensi perawatan kala Murai Batu milik anda bersuara monoton.
perawatan harian Murai Batu : Pagi hari sekitaran jam 8-10 kerodong dibuka. Berikan pakan jangkrik 3 ditambah ulat hongkong 3, setelah itu Murai Batu dijemur kurang lebih satu setengah jam. Kemudian agak diangin-anginkan sebentar, berikan lagi jangkrik 3 ekor ditambah kroto satu sendok teh, terus Murai Batu dikerodong. Setelah itu, perdengarkan Murai Batu dengan isian suara kicauan, baik dengan pemasteran alami (burung asli) atau dengan bantuan Mp3 player.
Sore harinya, kira-kira jam setengah empat, buka kembali kerodong sangkar, angin-anginkan bentar, selanjutnya masukkan Murai Batu ke dalam keramba agar mandi. Selesainya mandi, berikan 3 ekor jangkrik kemudian angin-anginkan lagi sampai Murai Batu benar-benar dalam keadaan kering. Untuk menghindari Murai Batu sakit atau juga ngedrop, jangan dikerodong ketika bulu Murai Batu masih tampak basah.
Perawatan ketika pra-lomba, di sini Om Dendoony menambahkan porsi jangkrik 5 hari menjelang lomba, tanpa ulat hongkong (UH). Porsinya menjadi pagi 5, sore pun diberikan 5 jangkrik. Menurutnya pemberian jumlah EF jangkrik ini juga bergantung dengan kondisi burung. Apabila dalam takaran tertentu Murai Batu tampak bereaksi ingin bertarung, maka pada porsi seperti itu jangkrik perlu anda berikan.
Perawatan Ketika Hari H lomba, di sini Murai Batunya bisa sampai menelan 10 ekor ulat hongkong atau bahkan sampai 15 ekor, tapi tetap memperhatikan kondisi Murai Batunya, jangan sampai justru malah menjadi over birahi, bisa-bisa Murai Batu tampil tidak memuaskan.
Perawatan Pasca Lomba : Selesai lomba Murai Batu langsung masuk keramba bak mandi, dan berikan 5 ekor jangkrik. Setelahnya, jangan lupa untuk mengangin-anginkan. Jika tampak telah kering bulunya, baru burung dikerodong. Dan Keesokan harinya, porsi pakan diberikan seperti ketika perawatan harian, yaitu 3 jangkrik dan 3 ulat hongkong.
Demikian latihan perawatan yang dilakukan Om Dendoony sehingga menjadikan Murai Batu miliknya yang semula bersuara monoton mampu menjadi juara, semoga tips yang dishare Om Dendoony tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Oleh : Roma Doni muraibatulink