Jangkrik merupakan pakan utama untuk segala jenis burung kicau pemakan serangga, terutama Muraibatu, kacer, cucak ijo dan lain sebagainya. Terkadang kita tidak pernah memperhatikan saat memberikan jangkrik kepada burung kicau kita, apakah cara yang kita berikan itu benar atau salah? Mari kita bahas disini mengenai cara memberikan jangkrik yang benar pada burung kicau.
Pemberian jangkrik yang salah dapat menyebabkan banyak masalah yang timbul pada burung kita. Jadi kita harus reset ulang mengenai cara kita untuk memberikan jangkrik kepada burung kicau kita.
Baca juga : Tanda voer tidak disukai MB
Pemberian jangkrik yang salah antara lain :
1. Memberikan jangkrik yang terlalu besar
Nah jika burung kita sudah terlanjur lapar maka biasanya akan langsung menelan tanpa memotongnya terlebih dahulu, ini terjadi pada murai saya yang akhirnya kelolotan dan suaranya menjadi agak serak. Jadi jika adanya jangkrik besar silahkab potong saja sebagian badannya agar tidak kebesaran.
2. Tidak memotong kakinya
Seringkali kita terburu buru untuk memberikan jangkrik sehingga kita sampai lupa untuk memotong kaki yang besar itu, sehingga bisa melukai tenggorokan burung kita.
3. Memberikan jangkrik yang sakit
Ciri ciri jangkrik yang sakit adalah terlihat lemah kondisi bandannya, dan biasanya jangkrik yang sakit biasanya mempunyai kepala yang empuk. Efek memberikan jangkrik sakit adalah mencret pada burung kicau.
4. Tidak memberi pakan vitamin pada jangkrik
Jangkrik merupakan sumber vitamin alami bagi burung kita, jika kita tidak memberikan pakan yang mengandung banyak vitamin pada jangkrik terus burung kita mau padat vitamin alami dari mana. Sehingga berikan pakanan pada jangkrik seperti bayam, wortel maupun krokot agar burung kita juga sehat dengan vitamin alami.
Nah untuk cara memberikan jangkrik yang benar bagaimana? Silahkan hindari pantangan pantangan memberikan jangkrik diatas. Semoga dengan adanya artikel ini, anda semakin banyak pengalaman mengenai burung kicau dirumah. Terimakasih