19 Perbandingan Murai Batu Ternak vs Hutan : Mana Yang Lebih Bagus?

Mengetahui kelebihan dan perbandingan antara murai batu ternak vs hutan mungkin terdengar sepele jika Anda hanya ingin membelinya sebagai hiasan rumah saja. Namun untuk para kicaumania yang ingin memaster dan menggacorkan burung murai batunnya, mengetahui kedua jenis cara perawatan murai ini sangatlah penting.

 

Meskipun baik murai hutan maupun ternakan sama – sama bisa gacor bila dilatih dengan tekun, namun keduanya punya potensi serta kelebihan & kekurangan masing – masing. Sehingga Anda perlu menyesuaikan dengan cara melatih dan perawatan yang biasa Anda lakukan.

 

Untuk lebih lengkapnya, mari kita buat perbandingan antara murai batu ternak vs hutan dan mencari mana yang lebih bagus.

 

Perbandingan Murai Batu Ternak vs Hutan

Mendengar namanya saja pastinya Anda sudah bisa menebak bahwa murai batu bakalan punya potensi lebih besar dibandingkan hasil ombyokan. Sebab burung yang diambil dari hutan paling tidak sudah pernah mendengar suara burung – burung kicau lainnya sebagai bahan masteran.

 

Meskipun murai hasil ternak mungkin pernah suara isian indukannya, namun potensi yang dimiliki murai batu ombyokan tetap kalah dibandingkan hasil tangkapan hutan asli.

 

Lalu apakah murai batu hutan sudah pasti lebih gacor dari hasil ternakan?

 

Belum tentu. Sebab ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kegacoran burung murai. Dan seperti yang dikatakan tadi, semua jenis murai pasti bisa dimaster dengan pelatihan yang tekun. Oleh karena itu, di sini Anda bisa melihat perbandingan antara murai batu hutan dan murai batu ternak berdasarkan kelebihan dan kekurangannya.

 

Kelebihan Murai Batu Ternakan

  1. Mudah dijinakan
  2. Mudah dilatih ketika sudah jinak
  3. Jika indukannya gacor, maka anaknya juga punya potensi yang sama
  4. Mental fighter indukannya juga bisa diturunkan ke anak murai
  5. Mudah dibiasakan makan voer maupun EF dan ramuan penggacor burung yang lain
  6. Silsilahnya mudah dilacak

Jadi kelebihan utama dari murai batu di penangkaran atau ternakan adalah mudah untuk dilatih hingga gacor. Sebab sudah terbiasa dengan kehadiran manusia dan tidak akan stress bila sedang dimaster.

Lalu bagaimana dengan kekurangannya?

 

Kekurangan Murai Batu Ternakan

  1. Tidak punya potensi isian sejak kecil
  2. Murai gampang ngebatman karena terlalu jinak
  3. Suaranya kurang nyaring jika dibandingkan dengan murai hutan
  4. Umumnya punya postur tubuh yang lebih kecil

Untuk postur dan ukuran tubuh, bentuknya tergantung dengan indukan murai. Karena tidak sedikit pula murai hasil penangkaran yang punya tubuh besar serta postur gagah seperti indukannya.

 

Kelebihan Murai Batu Hutan

  1. Punya potensi isian yang banyak dari burung hutan asli
  2. Lebih cepat gacor dengan sedikit latihan
  3. Posturnya kebannyakan tegak dengan bulu yang lebih cantik
  4. Volume suaranya nyaring
  5. Punya mental fighter yang kuat

Jadi keunggulan utama dari murai batu hutan adalah punya potensi yang tinggi berkat isian yang ia dengar sejak kecil saat masih di hutan. Sehingga ketika dewasa, burung bisa dimaster dengan lebih cepat.

Namun bagaimana dengan kekurangannya?

 

Kekurangan Murai Batu Hutan

  1. Giras dan sulit terbiasa dengan kehadiran manusia
  2. Harganya cukup mahal, apalagi yang sudah gacor
  3. Sulit dibiasakan makan voer bila masih baru ditangkap
  4. Mudah stress bila bertemu hewan lain

Murai batu hutan umumnya membutuhkan sebagian besar waktu pelatihannya untuk menjinakan burung. Karena terbiasa di hutan, murai bakalan akan mudah stress bila bertemu manusia.

 

Akhir Kata

Seperti yang dikatakan di awal tadi, baik murai batu ternak maupun bakalan sama – sama bisa dimaster dan punya potensi gacor bila dilatih dengan benar. Untuk membantu meningkatkan kualitas suara serta mempermudah masuknya isian, Anda juga bisa memberi tambahan vitamin Maxiplus untuk murai.

 

Demikianlah perbandingan murai batu ternak vs hutan. Jadi sekarang, jenis murai batu mana yang ingin Anda pilih?

Leave a Comment

close